Sejarah singkat Dinasti MING

Kamis, 18 Maret 2010

Dinasti Ming (Hanzi: 明朝, hanyu pinyin: Ming Chao) (1368 - 1644) adalah dinasti satu dari dua dinasti yang didirikan oleh pemberontakan petani sepanjang sejarah Cina. Dinasti ini adalah dinasti bangsa Han yang terakhir. Pada tahun 1368 Zhu Yuanzhang berhasil mengusir bangsa Mongol kembali ke utara dan menghancurkan Dinasti Yuan yang mereka dirikan.

Ia mendirikan dinasti Ming (大明國; Dà Míng Guó), dengan ibukotanya di Nanjing sebelum putranya, Zhu Di, yang menjadi kaisar ke-3 memindahkan ibukota ke Beijing.
Pada awalnya, Dinasti Ming mempunyai kekuatan lebih di antara negara-negara tetangganya, setelah mengusir bangsa Mongol ke daerah Mongolia Luar yang sekarang dan menguasai daerah Mongolia Dalam; ke selatan, Dinasti Ming berhasil menguasai Annam, wilayah Vietnam sekarang.
Dinasti Ming berakhir dengan dikuasainya Beijing oleh pemberontak yang dipimpin oleh Li Zicheng sebelum akhirnya jatuh ke tangan bangsa Manchu/Jurchen. Sisa-sisa kekuatan dinasti Ming masih bertahan di selatan sampai tahun 1662.


Penemuan dinasti


Revolusi dan pemberontakan
Dinasti Yuan (1271-1368) adalah dinasti yang didirikan bangsa Mongol sebelum Dinasti Ming didirikan. Pada masa dinasti Yuan, diskriminasi terhadap etnis Han yang sangat kental, pemungutan pajak yang sangat tinggi dan berlebihan, meluapnya sungai kuning mengakibatkan banjir besar dibiarkan begitu saja oleh pemerintah yang mengakibatkan rusaknya persawahan, alhasil pemberontakan meletus dimana - mana terutama yang dipelopori oleh petani yang dikenal dengan "pemberontakan petani".
Pemberontakan petani etnis Han terkenal dengan pemberontakan "sorban merah" yang meletus pada tahun 1351. "Sorban merah" bekerja sama dengan perkumpulan "teratai putih", sebuah organisasi budhis yang bergerak secara rahasia. Zhu Yuanzhang adalah seorang petani dan juga sebagai biksu buddhis yang kemudian bergabung dengan pemberontakan "Sorban Merah" pada tahun 1352. Zhu Yuanzhang segera mendapatkan reputasi dan kekuatan setelah menikah dengan putri dari salah satu komandan pasukan "Sorban Merah".
Pada tahun 1356 pasukan pemberontak Zhu berhasil menguasai kota Nanjing, kota yang akhirnya dijadikan ibukota pada saat Zhu mendirikan dinasti Ming.
Zhu Yuanzhang memperkokoh kekuatannya dengan mengalihkan saingannya dan juga salah satu pemimpin pemberontak Chen Youliang pada "pertempuran danau Poyang" pada tahun 1363. Setelah pemimpin tertinggi pemberontak "sorban merah" wafat secara misterius ketika bertamu kepada Zhu, pada tahun 1368 Zhu mengerahkan pasukannya ke kota Dadu (sekarang Beijing), ibukota dinasti Yuan pada saat itu. Zhu dan pasukannya menggempur habis istana dadu sampai rata dengan tanah. Kaisar terakhir Yuan terpaksa melarikan diri ke Shangdu, Zhu kemudian mendeklarasikan beridirinya Dinasti Ming, kota dadu diubah namanya menjadi Beijing pada tahun yang sama.
Zhu memilih nama dinastinya "Ming" untuk menggantikan dinasti Yuan dan memilih gelar "Kaisar Hongwu" sebagai nama rezim selama dia memerintah. Perkumpulan teratai putih akhirnya dapat membangun kekuatannya setelah dinasti Yuan runtuh, akan tetapi Zhu membantah pernah menjadi anggota teratai putih apalagi bekerja sama dengan mereka dan kemudian menekan pergerakkan religi teratai putih ketika Zhu menjadi kaisar Ming. Dan selanjutnya Kaisar Zhu Yuanzhang memerintah mulai tahun 1368 sampai 1398. Setelah berdirinya Dinasti Ming, Zhu Yuanzhang mencoba untuk mengurangi beban petani dengan memulihkan keadaan sosial ekonomi dan mereformasi manajemen pemerintahan sebelumnya serta menghukum beberapa pejabat yang korup

catatan :

untuk cerita lengkapnya silahkan baca di http://id.wikipedia.org/

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 
 
Copyright © KUMPULAN SEJARAH